SERANGPOS – Parangtritis adalah salah satu tujuan wisata favorit di Yogyakarta. Pantai ini terletak di Kabupaten Bantul dan berjarak sekitar 27 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Akses jalan menuju Parangtritis cukup mudah karena infrastrukturnya sudah terbangun dengan baik. Hanya saja, jika berwisata di musim hujan, pengunjung mesti memperhatikan titik jalan yang rawan banjir.
Hujan deras yang melanda kawasan Yogyakarta selama dua hari terakhir pada Sabtu dan Minggu kemarin, 16 – 17 Maret 2019 mengakibatkan banjir dan genangan air di berbagai wilayah, tak terkecuali akses menuju jalur-jalur wisata sempat ikut terdampak banjir parah. Jalan Yogya – Parangtritis atau Jalan Paris yang sempat terendam luapan air Sungai Opak dengan ketinggian hampir satu meter.
Genangan air di ruas Jalan Parangtritis sempat bertahan hingga hampir satu hari, seperti di padukuhan Gadingharjo, Desa Donotirto, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Genangan air itu mengakibatkan sejumlah pengguna jalan, termasuk wisatawan berbalik arah mencari jalur alternatif melintasi jalan desa atau kampung yang masih aman untuk kembali ke rute Jalan Paris itu lagi.
Saat genangan air di Jalan Parangtritis masih tinggi, sejumlah kendaraan yang nekat menerobos akhirnya mogok. Luapan air Sungai Opak juga merendam sejumlah desa di kawasan Kecamatan Kretek, bahkan menutup ruas jalan Jembatan Kretek Bantul.
Komandan Search And Rescue (SAR) Pantai Parangtritis, Ali Sutanto mengatakan genangan yang juga harus diwaspadai ada di area dekat Jembatan Kretek Bantul karena menjadi titik yang paling rendah.
Melalui keterangan tertulis, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo, mengatakan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Yogyakarta hingga hari ini, Rabu 20 Maret 2019. Kondisi ini diperparah dengan adanya siklon tropis Savannah juga dapat berdampak pada ketersediaan uap air yang melimpah.(tempo)