Ketinggian Air Capai 1,5 M, Ini Penyebab Banjir di Kampung Karang Baru Kabupaten Serang

SERANGPOS -Semula, di wilayah itu tergenang banjir setinggi 1,5 meter. Kini, per Minggu sekitar pukul 11.30 WIB, ketinggian banjir maksimal tinggal mencapai kurang lebih 70 centimeter.

Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com, beberapa rumah yang semula terdampak banjir, sudah mulai dibersihkan oleh pemiliknya.

Sedangkan, sebagian rumah yang letaknya cukup rendah dan berdekatan dengan lokasi Kali Etan, masih terlihat digenangi air banjir.

Sekilas, struktur tanah di RT 12/05, Kampung Karang Baru, Desa Tirem memang cukup rendah jika dibandingkan tinggi jalan raya di sebelahnya.

Jalan raya berada kurang lebih satu hingga dua meter lebih tinggi.

Warga setempat, Noni, menuturkan bahwa sejak pagi tadi, air banjir sudah mulai berangsur surut.

“Dari pukul 07.00 WIB, air sudah mulai surut. Ini tadi anak saya baru selesai bersih-bersih. Kalau rumah saya, masih terendam sedikit,” ujar Noni kepada

Noni menuturkan bahwa di Kampung Karang Baru memang kerap terjadi banjir setiap musim penghujan tiba.

“Pasti banjir kalau lagi musim hujan. Kalau airnya tinggi, saya biasanya ngungsi, tapi kalau engga terlalu, paling saya tidur di amben,” ujar janda 45 tahun ini.

Ditemui di lokasi banjir, Ibu Lurah Lebak Wangi, Rosidah menuturkan bahwa dataran yang rendah dan pengendapan tanah kali disinyalir menjadi penyebab banjir kerap terjadi di wilayahnya.

“Selain itu, banyak rumah yang didirikan di bantaran sungai situ, jadi sempit kalinya, Mas,” ujar Rosidah

Rosidah menuturkan pihaknya sudah beberapa kali mengeluarkan himbauan untuk tidak mendirikan rumah di bantaran kali.

“Tetap saja. Bangunannya sudah permanen,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah dan dinas terkait bisa melakukan normalisasi kali.

“Harapan saya tidak ada yang mendirikan rumah-rumah di bantaran kali, agar sungai tidak menyepit dan airnya tidak terhambat,” kata dia.

Sementara itu, Operator Pusdalops BPBD Kabupaten Serang, Novi Riadi mengatakan surutnya banjir karena saluran irigasi di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang sudah dibuka.

“Sekitar pukul 01.00 WIB, warga, Danramil, dan pihak Kecamatan Ciruas membuka saluran irigasi, tepatnya di Desa Bumijaya, Kecamatan Ciruas. Jadi biar air mengalir ke kali satunya,” ujar Novi saat ditemui TribunBanten.com di kantor BPBD Kabupaten Serang.

Berdasarkan informasi yang diterima TribunBanten.com, sedikitnya terdapat 22 Kepala Keluarga yang terendam banjir dengan total 93 jiwa, meliputi 7 balita, dan 7 lansia.

Tidak ada korban meninggal, hanya 11 orang mengalami luka ringan.(tribunbanten)

Share