Penyebab Penyerapan Insentif Motor Listrik Masih Belum Maksimal

SERANGPOS.COM – Moeldoko, Ketua Umum Periklindo dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI, mengakui bahwa penyerapan insentif untuk sepeda motor listrik masih belum maksimal, meski telah dilakukan berbagai upaya untuk mempermudah syaratnya.

Data dari Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua (SISAPIRa) menunjukkan bahwa hingga Senin (22/4/2024), masih tersisa 576.400 unit kuota tahun anggaran 2024, dengan hanya 11.563 unit yang tersalurkan dari 10.643 proses pendaftaran.

Meskipun pemerintah telah merevisi syarat untuk mendapatkan insentif menjadi satu KTP per satu unit, penyerapan insentif masih rendah. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kendala apa yang mungkin terjadi.

Moeldoko mencatat bahwa meskipun regulasi sudah baik dan insentif sudah diberikan, penyerapan masih belum maksimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya isu-isu yang berkembang di masyarakat serta kebiasaan lama menggunakan kendaraan konvensional.

Isu-isu seperti tarikan yang kurang memadai dan jarak tempuh pengisian daya yang terbatas masih menjadi hambatan utama. Namun, Moeldoko optimis bahwa isu-isu ini akan terpecahkan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin baik.

Pemerintah juga sedang melakukan standarisasi charging station untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam kegiatan sehari-hari. Dengan terus dilakukannya edukasi kepada masyarakat, diharapkan proses transisi menuju era elektrifikasi akan semakin cepat.

Pameran PEVS 2024 diharapkan dapat menjadi ajang edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kendaraan listrik, sehingga kesadaran akan pentingnya beralih ke kendaraan ramah lingkungan dapat semakin meningkat.

 

sumber : kompas.com

Share