Dinas Pertanian Banten Siap Hadapi Musim Kemarau dengan 338 Unit Irigasi Perpompaan

Dinas Pertanian Banten Siap Hadapi Musim Kemarau dengan 338 Unit Irigasi Perpompaan

SERANGPOS.COM – Menghadapi tantangan musim kemarau yang diperkirakan akan melanda Banten mulai Juli hingga September 2024, Dinas Pertanian Provinsi Banten telah mengambil langkah antisipatif dengan menyiapkan 338 unit irigasi perpompaan (Irpom).

Setiap unit Irpom diperkirakan mampu mengairi hingga 20 hektare areal persawahan yang mengandalkan air permukaan, menjaga produktivitas tanaman di daerah yang mengandalkan air tadah hujan dan nontadah hujan.

“338 unit Irpom ini merupakan bantuan dari Pemprov yang didanai melalui APBD 2024,” ujar Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid, saat ditemui di Poktan Cakung Mandiri, Desa Bolang, Kabupaten Lebak.

Penyebaran Irpom dilakukan dengan alokasi yang terperinci: 155 unit untuk Kabupaten Lebak, 85 unit untuk Kabupaten Pandeglang, 55 unit untuk Kabupaten Serang, 28 unit untuk Kabupaten Tangerang, dan 15 unit untuk Kota Serang.

Proses penerimaan bantuan ini melibatkan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) yang memiliki sumber air permukaan.

Agus menekankan pentingnya program Irpom ini untuk meningkatkan indeks tanam padi hingga dua hingga tiga kali dalam setahun. “Diharapkan dengan berjalannya program ini, indeks tanam padi bisa mencapai 6.760 hektar untuk satu kali tanam,” tambahnya.

Selain Irpom, Dinas Pertanian Provinsi Banten juga telah menyalurkan bantuan pompanisasi sebanyak 1.123 unit di berbagai kabupaten dan kota.

Kedua program ini diharapkan dapat terpasang sepenuhnya menjelang akhir Juli 2024, sehingga dapat mengatasi dampak musim kemarau yang diperkirakan.

“Program ini akan membantu para petani untuk meningkatkan jumlah tanam dan hasil panen mereka. Dengan Irpom, kita bisa mengairi 25 hingga 35 hektare sawah, yang berarti potensi panen yang lebih baik,” ungkap Ketua Poktan Cakung Mandiri, Aji.

Dengan langkah proaktif ini, Dinas Pertanian Provinsi Banten optimis dapat mengatasi tantangan musim kemarau dan meningkatkan ketahanan pangan daerah.

Share