SERANGPOS.COM – Aresdi Mahdi, aktivis pro-Palestina, mengingatkan bahwa tidak semua perusahaan lokal dapat dijamin bebas dari afiliasi dengan Israel, memicu kebutuhan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan ulang terhadap hal tersebut.
Menurutnya, meskipun perusahaan lokal didirikan di dalam negeri, pemeriksaan ulang atas kepemilikan perusahaan sangat penting. Hal ini karena pendanaan yang masuk ke perusahaan akan berubah menjadi keuntungan yang kemungkinan akan disalurkan ke Israel melalui pemegang saham yang mendukung negara tersebut.
Aresdi juga menyoroti kemungkinan aliran royalti ke Israel jika perusahaan lokal menggunakan merek dari perusahaan yang terafiliasi dengan negara tersebut.
Oleh karena itu, dia mendorong para pelaku aksi boikot untuk memperhatikan lebih jeli perusahaan lokal yang mungkin terafiliasi dengan Israel karena adanya kerjasama atau transaksi yang terjadi.
“Ini memang belum terbuka selama ini di masyarakat karena tidak semua orang memahami mengenai perusahaan go public ini dan bagaimana aliran dananya,” katanya.
Sebelumnya lewat akun media sosial pribadinya di TikTok dan Instagram @aresdimahdi pada Minggu (2/6), Aresdi telah mengungkap beberapa perusahaan lokal yang terafiliasi dengan Israel, termasuk Indofood, Mayora, Garuda Food, Gudang Garam, dan Kopi Kenangan, serta investor terafiliasi Israel dalam perusahaan-perusahaan tersebut.