PGN Catat Pendapatan Hingga Rp56 Triliun dengan Laba Bersih US$278

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) atau Subholding Gas PT Pertamina (Persero) mencatatkan pendapatan sebesar US$3,65 miliar atau setara dengan Rp56,85 triliun selama tahun 2023.

Dari sisi laba operasi, perseroan berhasil meraih laba sebesar US$542,42 juta atau sekitar Rp8,44 triliun, dengan laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk mencapai US$278,1 juta atau sekitar Rp4,33 triliun.

Menurut Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, ini adalah capaian yang cukup membanggakan. Kinerja keuangan yang baik tersebut adalah hasil dari upaya manajemen dalam mengelola bisnis hilir gas bumi secara optimal sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pihak terkait lainnya.

Secara operasional, PGN berhasil mengalirkan volume niaga sebesar 923 billion british thermal unit per hari (BBtud) untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga. Sedangkan untuk volume transmisi dalam bisnis pengangkutan, mencapai 1.458 million standard cubic feet per hari (MMscfd).

Pencapaian lainnya termasuk volume lifting minyak dan gas bumi sebesar 25.083 barrels of oil equivalent per hari (boepd), dengan signifikan peningkatan dalam transportasi minyak dari 38.471 boepd pada tahun 2022 menjadi 155.775 boepd pada tahun 2023. Volume pengolahan LPG pada tahun 2023 mencapai 106 ton per hari.

“Pada sisi pengelolaan pelanggan, jumlah pelanggan PGN meningkat menjadi 830.935, dengan rincian 825.856 rumah tangga, 3.103 industri dan komersial, serta 1.976 pelanggan kecil,” katanya.***

Share